pencemaran air dan solusi menanggulangi nya ??

Rabu, 09 Januari 2013


Selamat malam sobat ,  masih ingat postingan saya tentang “ standarisasi air bersih “ untuk konsumsi kita sehari hari , jika ia kita akan membahas kembali tentang kandungan kimia yang ada dalam air tersebut , jika belum sobat semua bisa baca disini

Dalam air tentu saja ada zat zat kimia yang terkandung , baik itu zat besi , mangan , seng dan lain lain , dan kadar nya pun variatif tergantung dari sumber air baku yang kita ambil bisa dari sungai , sumur , muara dan lain lain ,  berikut saya tampil kan tabel stardar baku air bersih

Dari tabel diatas kita bisa melihat seberapa besar batas kandungan suatu zat kimia dalam air yang kita konsumsi , jika melebihi dari ketetapan diatas maka air yang kita konsumsi dapat di katakan kurang layak konsumsi , dan bisa menyebabkan berbagai masalah tidak hanya unutk tubuh kita , tapi juga untuk peralatan yang kita pakai ( kran , keramik , porselin) ,

1. Besi
Kadar besi dalam tubuh yang berlebihan dapat menimbulkan penyakit hemakromatosis, yaitu tubuh menyerap dan menyimpan terlalu banyak besi yang dapat menyebabkan gagal jantung, hati, dan pankreas. Selain itu, besi dapat memicu pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan lendir pada sistem perpipaan, sehingga menyumbat sistem perpipaan. Selain itu, kadar besi yang berlebihan menimbulkan bau pada air minum dan memberikan warna kekuning-kuningan sehingga membuat penampilan air menjadi kurang baik.
Kandungan besi dapat diukur dengan menggunakan AAS dengan metode spektrofotometri.
2. Kesadahan
Sebenarnya kesadahan tidak memiliki keluhan secara langsung dalam komsumsi air minum, namun kesadahan dapat menyebabkan scaling sehingga diameter pipa menjadi kecil dan selanjutnya mengakibatkan distribusi airpun menjadi kecil.
Kadar kesadahan dapat ditentukan dengan metode titrasi.
3. Klorida
Klorida ini adalah senyawa halogen klor. Tingkat toksisitasnya tergantung pada gugus senyawanya. Seperti NaCl tidak beracun, berbeda dengan karboksil klorida sangat beracun. Di Indonesia, klor digunakan sebagai disinfektan dalam penyediaan air minum. Dalam jumlah banyak, klor dapat menyebabkan korosi pada sistem perpipaan penyediaan air panas
Sebagai disinfektan, sisa klor dalam penyediaan air sengaja dipertahankan pada konsentrasi 1mg/L untuk mencegah terjadinya rekontaminasi oleh mikroorganisme, tetapi klor ini dapat terikat dengan senyawa organik yang bersifat karsinogenik, sehingga akan lebih baik jika penggunaan klor sebagai disinfektan dihindari.
Kadar klorida dapat ditentukan dengan menggunakan metode titrametri.
4. Mangan
Mangan bersifat racun yang dapat menyerang saraf sehingga menyebabkan sindrom parkinson pada orang lanjut usia. Mangan yang berlebih memberikan warna kehitaman pada air minum. Sedangkan, sama halnya dengan besi, mangan juga dapat memacu pertumbuhan bakteri yang menimbulkan lendir pada perpipaan.
Kadar mangan dapat ditentukan dengan dengan metode AAS atau spektrofotometri.
5. Seng
Kadar seng yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan dengan gejala demam, pusing, mual, diare dan kelelahan.
Penentuan kandungan seng dalam air lebih disarankan dengan menggunakan metode AAS, namun metode spektrofotometri juga dapat menjadi alternatif yang disarankan.
6. Sulfat
Kadar sulfat berlebihan yang dikomsumsi dalam tubuh dapat menyebakan diare akut. Penentuan kadar sulfat dilakukan dengan metode spektrofotometri.
7. Tembaga
Untuk jangka pendek, kadar tembaga yang berlebihan menyebabkan gangguan percernaan seperti mual dan muntah. Untuk jangka panjang, kadar tembaga yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
Penentuan kandungan tembaga lebih disarankan dengan menggunakan metode AAS, namun metode spektrofotometri juga dapat menjadi alternatif yang disarankan.
8. Klorin
Klorin yang berlebih dapat menimbulkan rasa dan bau pada air sehingga dapat mengurangi estetika dan visual air.
Klorin dapat ditentukan dengan menggunakan metode spektrofotometri atau dengan metode titrametri.
9. Amonium
Selain menimbulkan bau , jika kadar amonium terlalu tinggi dalam air minum akan menyebabkan gangguan pencernaan seperti muntah. mual, dan diare.
Kadar amonium dapat ditentukan menggunakan ISE probe.
10. Arsenik
Kehadiran arsenik dalam air ini tidak berwarna dan tidak berasa. Dalam jangka pendek, komsumsi arsen berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan percernaan, mati rasa pada tangan dan kaki, kelumpuhan parsial, dan kebutaan. Dalam jangka panjang, kadar arsen yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kanker paru-paru, kandung kemih, dan ginjal.
Kadar arsenik dapat ditentukan menggunakan metode AAS.
11. Fluorida
Fluorida yang berlebihan dalam tubuh dapat merusak jaringan tulang, sehingga tulang mudah keropos, patah, bahkan hancur.
Kadar fluorida ditentukan dengan menggunakan spektrofotometer.
12. Krom Heksavalen
Kandungan krom heksavalen yang berlebihan dalam air minum dapat menyebabkan gangguan hati, ginjal, peredaran darah, dan jaringan saraf.
Penentuan kandungan krom heksavalen lebih disarankan dengan menggunakan metode AAS, namun metode spektrofotometri juga dapat menjadi alternatif.
13. Kadmium
Dalam jangka pendek, komsumsi kadmium berlebihan dapat menyebabkan mual, muntah, diare, produksi air liur yang berlebihan, kejang-kejang, dan gagal ginjal. Untuk jangka panjang, kadmium menimbulkan kerusakan fatal pada dara, ginjal, hati, dan tulang.
Kandungan kadmium dalam air ditentukan dengan metode AAS.
14. Nitrat / Nitrit
Dalam jangka pendek, terutama pada bayi, kadar nitrat/nitrit yang berlebihan sangat berbahaya. Gangguan serius pada bayi ini terjadi karena konversi nitrat menjadi nitrit pada tubuh sang bayi yang mengganggu distribusi oksigen dalam darah. Ini akan langsung menjadi akut dalam sekejap dalam sehari. Gejala mencakup sesak napas dan kebiru-biruaan pada kulit.
Dalam jangka panjang, nitrat dan nitrit menyebabkan potensi efek seumur hidup, seperti diuresis, peningkatan penyimpanan tepung, dan pendarahan pada limfa.
Kadar Nitrat dapat ditentukan dengan metode ISE Probe. Untuk kadar nitrit dapat ditentukan dengan menggunakan metode spektrofotometri. Alternatif lain yang mungkin dapat digunakan adalah test strip.
15. Sianida
Dalam jangka pendek, komsumsi sianida berlebihan dapat menyebabkan napas cepat dan tremor (gemetar parah). Untuk jangka panjang. Kadar sianida yang berlebihan dapat menyebabkan kehilangan berat badan, kerusakan tiroid, dan kerusakan saraf.
Penentuan kadar sianida lebih disarankan dengan menggunakan distilasi. Metode alternatif yang mungkin dapat digunakan adalah metode spektrofotometri.
16. Timbal
Apabila timbal terhirup atau tertelan oleh manusia di dalam tubuh, ia akan beredar mengikuti aliran darah, diserap kembali di dalam ginjal dan otak, dan disimpan dalam tulang dan gigi. Timbal yang terserap oleh anak, walaupun dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan gangguan pada fase pertumbuhan fisik dan mental yang kemudian berakibat pada fungsi kecerdasan dan kemampuan akademik. Dalam jumlah banyak, anak akan berperilaku semakin agresif, kurang konsentrasi, bahkan menyebabkan kanker.
Penentuan kadar timbal lebih disarankan dengan menggunakan metode AAS(AAS, Bucksci). Metode alternatif yang mungkin dapat digunakan adalah metode spektrofotometri.
17. Raksa
Raksa merupakan senyawa yang sangat berbahaya, karena sangat mudah diserap oleh darah dalam tubuh. Raksa yang dapat menyebabkan kerusakan saraf, dengan gejala seperti kegugupan, kemampuan penglihatan dan pendengaran berkurang drastis, dan kesulitan dalam mengingat. Pada anak-anak, raksa mudah diserap oleh sistem saraf yang kemudian dapat menghambat perkembangan otak, bahkan menyebabkna kerusakan otak, terutama pada janin
Penentuan kadar raksa lebih disarankan dengan menggunakan AAS. Metode alternatif yang mungkin dapat digunakan adalah metode spektrofotometri.
18. Selenium
Dalam jangka pendek, kelebihan selenium dalam tubuh menyebabkan kerontokan rambut, kehilangan kuku, kelelahan dan emosi labil. Dalam jangka panjang, penumpukan selenium dapat menyebabkan kerusakan, ginjal, hati, saraf, dan peredaran darah.
Penentuan kadar selenium ditentukan dengan metode AAS.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang pentingnya penentuan parameter-parameter fisika di dalam air minum dan metode-metode yang direkomendasikan untuk penentuan kadar parameter-parameter fisika tersebut
1. pH
Selain mempengaruhi rasa dalam air, pH juga mengidentifikasi kehadiran dari senyawa kimia dan mikroba tertentu. Penentuan pH dapat menggunakan pH meter.
2. Bau dan Rasa
Untuk mengetahui bau dan rasa, penentuan dapat dilakukan dengan metode organoleptik.Uji organoleptik atau uji sensori merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam penentuan kualitas. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk.
3. Warna
Warna pada air minum akan memberikan kesan visual yang baik bagi konsumen. Warna dapat ditentukan dengan metode spektrofotometridan turbidimeter.
4. TDS
TDS akan memberikan warna pada air minum dan mengganggu pencernaan. TDS dapat ditentukan dengan mengggunakan konduktivitas meter dengan probenya.
5. Kekeruhan
Kekeruhan akan memberikan warna pada air minum dan berpotensi mengganggu pencernaan. Kekeruhan dapat ditentukan dengan menggunakan turbidimeter.

Dari penjelasan di atas kita dapat kan gambaran tentang kandungan kandungan kimia dalam air yang kita konsumsi , lalu bagaimana solusi nya, ada dua solusi untuk masalah tersebut 
1.       Menjadi langganan pada perusahaan penyedia layanan suply air yang terpercaya
2.       Memasang sistem penjernihan sendiri dirumah anda untuk menjernihkan air di rumah anda seperti , water filter , reverse osmosi , filter carbon d.l.l , dengan metode ini kita dapat memanfaat kan sumber air baku kita sendiri , seperti air tanah , sumur , sungai ,
Jika anda berminat untuk memasang sistem penjernihan sendiri dirumah saya silah kan lihat profil kami di blog ini atau hub kami :
MUHIDIN
PHONE : 081584096886
EMAIL : muhidin.mufid@gmail.com 


0 komentar:

Posting Komentar

 
water for a better life © 2012 | Designed by fardiyansah, in collaboration with water plant system , Forum Jual Beli and Business Solutions