Pertanyaan di atas sering Muncul ketika susmber air seperti danau , sungai sulit sekali di dapat , atau jauh dari tempat pemukiman ,, atau , daerah perumahan kita dirasa gersang , dan sumber air yang kita beli dari perusahaan air , kurang memenuhi kebutuhan air kita sehari hari ,,, Jadi bagaimana solusi nya ??
Tanah yang kita pijak sehari hari memilihi kandungan air yang besar walaupun tidak tampak , namun jika di galih pada kedalam tertentu akan menghasil kan sumber mata air yang bisa memenuhi kebutan konsumsi air kita sehari hari ,,
Air tanah di bagi menjadi 2 yaitu :
a. Air Tanah Preatis
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
b. Air Tanah Artesis
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air.
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air.
untuk jenis air tanah yang bagus ialah artesis ,, karena letak nya yang cukup dalam sehingga tingkat pencemaran dari luar permukaan tanah lebih sedikit ,,
Berikut ada lah skema sederhana dari penggambaran air tanah ;
Batuan yang mampu menyimpan dan mengalirkan airtanah ini
kita sebut dengan akifer. Bagaimana interaksi kita dalam penggunaan airtanah?
Yang alami adalah dengan mengambil airtanah yang muncul di permukaan sebagai
mataair atau secara buatan. Untuk pengambilan airtanah secara buatan, mungkin
analogi yang baik adalah apabila kita memegang suatu gelas yang berisi air dan
es. Apabila kita masukkan sedotan, maka akan terlihat bahwa air yang berada di
dalam sedotan akan sama dengan tinggi air di gelas. Ketika kita menghisap air
dalam gelas tersebut terus menerus pada akhirnya kita akan menghisap udara,
apabila kita masih ingin menghisap air yang tersimpan diantara es maka kita
harus menghisapnya lebih keras atau mengubah posisi sedotan. Nah konsep ini
hampirlah sama dengan teknis pengambilan airtanah dalam lapisan akifer (dalam
hal ini diwakili oleh es batu) dengan menggunakan pompa (diwakili oleh sedotan)
Hal yang menarik, jika kita tutup
permukaan sedotan maka akan terlihat bahwa muka air di dalam sedotan akan berbeda
dengan muka air didalam gelas. Perbedaan ini akan mengakibatkan pergerakan air.
Sama dengan analog ini, airtanahpun akan bergerak dari tekanan tinggi menuju ke
tekanan rendah. Perbedaan tekanan ini secara umum diakibatkan oleh gaya
gravitasi (perbedaan ketinggian antara daerah pegunungan dengan permukaan
laut), adanya lapisan penutup yang impermeabel diatas lapisan akifer, gaya
lainnya yang diakibatkan oleh pola struktur batuan atau fenomena lainnya yang
ada di bawah permukaan tanah. Pergerakan ini secara umum disebut gradien aliran
airtanah (potentiometrik). Secara alamiah pola gradien ini dapat ditentukan
dengan menarik kesamaan muka airtanah yang berada dalam satu sistem aliran
airtanah yang sama.
Mengapa pergerakan atau aliran
airtanah ini menjadi penting? Karena disinilah kunci dari penentuan suatu
daerah kaya dengan airtanah atau tidak. Perlu
dicatat : tidak seluruh daerah memiliki potensi airtanah alami yang baik.
Model aliran airtanah itu sendiri
akan dimulai pada daerah resapan airtanah atau sering juga disebut sebagai daerah imbuhan airtanah (recharge
zone). Daerah ini adalah wilayah dimana air yang
berada di permukaan tanah baik air hujan ataupun air permukaan mengalami proses
penyusupan (infiltrasi) secara gravitasi melalui lubang pori tanah/batuan atau
celah/rekahan pada tanah/batuan.
(Model siklus
hidrologi, dimodifikasi dari konsep Gunung Merapi-GunungKidul)
Proses penyusupan ini akan
berakumulasi pada satu titik dimana air tersebut menemui suatu lapisan atau struktur batuan
yang bersifat kedap air (impermeabel). Titik akumulasi ini akan
membentuk suatu zona jenuh air (saturated zone) yang seringkali
disebut sebagai daerah
luahan airtanah (discharge zone).
Perbedaan kondisi fisik secara alami akan mengakibatkan air dalam zonasi ini
akan bergerak/mengalir baik secara gravitasi, perbedaan tekanan, kontrol
struktur batuan dan parameter lainnya. Kondisi inilah yang disebut sebagai
aliran airtanah. Daerah aliran airtanah ini selanjutnya disebut sebagai daerah
aliran (flow zone).
Dalam perjalananya aliran
airtanah ini seringkali melewati suatu lapisan akifer yang diatasnya memiliki
lapisan penutup yang bersifat kedap air (impermeabel) hal ini mengakibatkan
perubahan tekanan antara airtanah yang berada di bawah lapisan penutup dan
airtanah yang berada diatasnya. Perubahan tekanan inilah yang didefinisikan
sebagai airtanah tertekan
(confined aquifer) dan airtanah bebas (unconfined
aquifer). Dalam kehidupan sehari-hari pola pemanfaatan airtanah bebas
sering kita lihat dalam penggunaan sumur gali oleh penduduk, sedangkan airtanah
tertekan dalam sumur bor yang sebelumnya telah menembus lapisan penutupnya.
Airtanah bebas (water table)
memiliki karakter berfluktuasi terhadap iklim sekitar, mudah tercemar dan
cenderung memiliki kesamaan karakter kimia dengan air hujan. Kemudahannya untuk
didapatkan membuat kecenderungan disebut sebagai airtanah dangkal (Padahal
dangkal atau dalam itu sangat relatif lho).
Airtanah tertekan/ airtanah
terhalang inilah yang seringkali disebut sebagai air sumur artesis (artesian
well). Pola pergerakannya yang menghasilkan gradient potensial,
mengakibatkan adanya istilah artesis positif ; kejadian dimana potensial
airtanah ini berada diatas permukaan tanah sehingga airtanah akan mengalir
vertikal secara alami menuju kestimbangan garis potensial khayal ini. Artesis
nol ; kejadian dimana garis potensial khayal ini sama dengan permukaan tanah
sehingga muka airtanah akan sama dengan muka tanah. Terakhir artesis negatif ;
kejadian dimana garis potensial khayal ini dibawah permukaan tanah sehingga
muka airtanah akan berada di bawah permukaan tanah..
Jadi, kalau tukang sumur bilang bahwa dia akan membuat
sumur artesis, itu artinya dia akan mencari airtanah tertekan/airtanah
terhalang ini.. belum tentu airnya akan muncrat dari tanah ;p
Lalu airtanah mana yang
akan dicari?
Itulah yang pertama kali harus kita
tentukan. Tiap jenis airtanah memerlukan metode pencarian yang spesifik. Tapi
secara umum bisa kita bagi menjadi :
Metode berdasarkan aspek fisika (Hidrogeofisika)
: Penekanannya pada aspek fisik yaitu merekonstruksi pola sebaran lapisan
akuifer. Beberapa metode yang sudah umum kita dengar dalam metode ini adalah
pengukuran geolistrik yang meliputi pengukuran tahanan jenis, induce polarisation (IP) dan lain-lain. Pengukuran lainnya
adalah dengan menggunakan sesimik, gaya berat dan banyak lagi.
Metode berdasarkan aspek kimia (Hidrogeokimia)
: Penekanannya pada aspek kimia yaitu mencoba merunut pola pergerakan airtanah.
Secara teori ketika air melewati suatu media, maka air ini akan melarutkan
komponen yang dilewatinya. Sebagai contoh air yang telah lama mengalir di bawah
permukaan tanah akan memiliki kandungan mineral yang berasal dari batuan yang
dilewatinya secara melimpah.
Metode manakah yang
terbaik?
Kombinasi dari kedua metode ini
akan saling melengkapi dan akan memudahkan kita untuk mengetahui lebih lengkap
mengenai informasi keberadaan airtanah di daerah kita. dan kita lihat sumber air di rumah kita , ada bebrapa kasus ialah pemasaangn water purified atau water filter dalam sistem pengairan di rumah kita ,, bertujuan untuk menyaring zat zat berbahaya yang terkandung di dalam air , sehingga kita mendapat kan air yang benar benar layak konsumsi sehari sehari ,,
sooo .. coba cek sekrang dan pastikan anda mendapatkan air yang sempurna untuk kebutuhan anda sehari hari
0 komentar:
Posting Komentar